Pages

Subscribe:

Minggu, 12 Februari 2012

INDAHNYA DALAM KEKURANGAN DAN PERBEDAAN   
Minggu, 12 Februari 2012 minggu sore yang tenang, tanpa hujan petir seperti kemarin rasanya pas sekali untuk sedikit menorehkan tuisan tentang kejadian yang saya alami beberapa hari yang lalu. Minggu ini saya lalui dengan penuh gejolak, entah apa namanya yang jelas kalau istilah sekarang menyebutnya GALAU tingkat tinggi hehehe....beribu perasaan campur aduk bukan lagi nano-nano rasanya, tapi tidak ada sebutan yang pantas untuk menyebut perasaan saya (lebayyyyyy,hehehe)...
Untuk mengakhiri minggu ini, Sabtu kemarin adalah hari penutup minggu kedua di bulan februari yang begitu berkesan. Banyak hal yang saya petik dari pertemuan dengan orang-orang yang sebelumnya tidak saya kenal. Namun memang benar dalam Islam bahwa "Bersilahturahmilah kamu sekalian..." Silahturahmi memang membawa rejeki, rejeki ilmu yang paling penting.Pertemuan itu berlangsung saat saya ikut dalam acara shooting bersama anak-anak Sekolah SKH PPCM , yaitu sekolah khusus anak-anak berkebutuhan khusus untuk program tayangan di TVRI.
    Di mulai dari perkenalan dengan bapak Made, Mas Jambul pembawa story telling, dan Kak Iwan Manga si Jago Gambar. Walaupun hanya sebentar-sebentar saja pembicaraan yang saya lakukan dengan mereka tetapi setidaknya membawa inspirasi dan wawasan pengetahuan yang tidak mudah kita dapatkan tanpa pertemuan kemarin....Satu hal juga, pertemuan dengan para orang tua-orang tua tangguh yang mendampingi anak-anaknya yang membutuhkan penanganan khusus, atau disebut juga anak-anak mereka dengan Anak Berkebutuhan Khusus.
Dari pembicaraan dengan Pak Made saya baru tahu bahwa anaknya yang berusia 9 tahun saat ini bersekolah di India. Di sekolahkan di sekolah boarding school atau kalau istilah dalah Islam mirip-mirip pesantren. Di sekolahnya diterapkan 5 dasar pokok kebajikan (istilah dalam agama Hindu), dari 5 dasar pokok tersebut barulah dimasukan muatan-muatan pelajaran didalamnya. Sehingga menurut Pak Made di sana siswa benar-benar diberi dasar yang kuat untuk membentuk karakter manusia yang bermartabat, dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Sekilas saya langsung teringat dengan kisah Mahatma Gandi, beliau adalah contoh pemimpin yang benar-benar menjadi pribadi sederhana yang mengedepankan kepentingan rakyat India, berjuang mati-matian dengan jalan damai bagi kemerdekaan India.Menyatukan berbagai perbedaan agama dan suku di India. Salah satu kata kebajikan beliau yang selalu terkenang adalah :         

"Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum"

Juga dalam film Eat Pray  Love yang dibawakan oleo Julia Robert, dimana saat dia mengunjungi India untuk bermukim di suatu tempat mirip pemondokan untuk berlatih yoga dan penenangan diri, disana terlihat peserta pemondokan menjalankan ritualnya dari bangun pagi kemudian melakukan yoga, membersihkan pemondokan tanpa pandang bulu, siapa saja harus melakukannya. Disana juga melakukan puasa bicara. Dalam agama Islam bisa dibilang mirip kegiatan dalam pesantren. Setidaknya saya mendapatkan point penting hari itu, bahwa siapa pun dia, agama apapun itu, tetap sama , mengalami degradasi moral. Sehingga merasa perlu anak-anaknya, penerus bangsa ini kelak mendapatkan dasar ajaran agama yang kuat untuk melawan godaan dan gangguan dari luar sehingga membentuk mereka menjadi pribadi yang agamis yang tangguh dan berwawasan global. Mempunyai karakter pribadi yang kuat, damai dan mempunyai toleransi yang tinggi. Terima Kasih Pak Made atas sharingnya, walaupun akhirnya saya jadi merasa kecewa 
'lagi' dengan pemerintah yang menyusun kurikulum dan perhatiannya terhadap pendidikan keliatan hanya setengah-setengah, saya merasa kurang sreg saja..


Pak Made duduk bersandar di tembok, beliau mengajar mata pelajaran Art di SKH PPCM Ciputat. Di samping kanan saya, duduk dengan senyuman paling indahnya didunia, heheh...dia Jezta.

Oh ya dengan Mas Jambul, yang buat saya terkesan adalah saat dia bercerita bahwa di Amerika pemain boneka tangan, atau macam Puppet  Show adalah seorang master dalam dalam bidang Art. Kalau pemain sirkus adalah seorang sarjana saya sudah tahu lebih dulu, tapi kalau seorang pemain Puppet Show sungguh saya baru dengar sekarang. Mas Jambul adalah salah satu pemain dalam tayangan Jalan Sesama atau Sesame Street Indonesia. Dia bercerita bahwa dia dapat ikut bergabung dalam tayangan tersebut melalui proses audisi dan ketika dinyatakan lulus dalam audisi, pemain mendapatkan pelatihan dari instruktur yang berasal dari Amerika. 
Di Amerika setelah seseorang menyelesaikan studi S1 Art, maka mereka mengambil Master dalam bidang puppet. Sesame Street sendiri adalah hasil dari kreasi Jim Henson, yang mendalami lebih jauh tentang puppeteering. 


Kak Iwan Manga yang bertopi merah (udah pasti ya hehe) dan paling kanan adalah Bu Dini pendiri sekolah SKH PPCM (Sekolah Khusus Putra-Putri Cerdas mandiri)
Pelajaran Keempat yang saya dapat pada hari itu adalah betapa mulianya para orang tua dan guru yang membesarkan dan mendidik anak-anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan ekstra kesabaran, kekuatan, ketegaran dalam menghadapi dan menjaga titipan Allah SWT apapun keadaannya sampai akhir hingga sepanjang hidupnya. Dari mereka saya mendengar, kadang 
mereka para orang tua merasa putus asa menghadapi ini semua, entah mau menyalahkan siapa, dosa apa yang sudah mereka perbuat sehingga mereka harus menerima kenyataan bahwa anak-anaknya berbeda dengan anak-anak yang lain. "Terenggut semua apa yang saya miliki, apa yang harusnya saya lalui, apa yang seharusnya saya nikmati", kadang-kadang curhatan seperti itu yang saya dengar. Masya Allahhh miris saya mendengarnya...
"Saya tidak seperti ibu-ibu yang lain yang bisa meluangkan waktunya ke mall dengan bebas, atau sekedar mengobrol dengan teman di sabtu sore, kalau pun bisa, itu sifatnya darurat" Sedih rasanya mendengar keluhan mereka seperti itu. Dalam hati saya , sesungguhnya kadang kita merasa kita mempunyai banyak kekuranan, tetapi setelah mendengar, melihat keadaan mereka sungguh nikmat Allah memang luar biasa yang saya dapatkan...Subhanallah, Astagfirrullah saya mohon ampun apabila saya terkadang khilaf ya Allah, melupakan dan tidak bersyukur kepada nikmatMu...
Sungguh saya amat berterima kasih kepada Allah atas pertemuan dan silahtutahmi saya dengan Sekolah Khusus PPCM dan rekan-rekan baru saya, Pak Made, Mas JAmbul dan Kak Iwan Manga...
Siswa SKH PPCM walaupun mempunyai kekurangan dan berbeda dengan anak-anak yang lain seusianya, tetapi mereka tetap mempunyai hak mendapatkan perlakuan yang sama. Tetap semangat anak-anak, Bravo!

@ Acara shooting Mangga  untuk  TVRI, SKH PPCM 

MEREKA PANDAI JUGA LOH MENARI...SATU DUA TIGA EMPAT,...

MEREKA JUGA JAGO LOH MEWARNAI DAN MENGGAMBAR
LUKISAN DI ATAS SEPATU BY FAJAR


3 komentar:

matahatifotografi mengatakan...

Wahhhh langsung di posting.......
Ternyata mbak Dian seneng nulis artikel toooo....cool yooow
Ak juga seneng bgt bikin artikel.....dengan bahasa gambar tentunya.
Semangat teruuuuus mbakeeeeee

Iwan Manga mengatakan...

Salam kangen buat semua, semoga makin sukses, makin luar biasa dalam pekerjaan, pelayanan dan dalam segala hal.
semoga lewat sekolah ini banyak anak-anak yang terbantu dan berprestasi.
Salam kreatif' Iwan Manga

cahayacinta mengatakan...

Slam kembali utk kak Iwan...semoga sukses yaa kak Iwan...

Posting Komentar